Jumat, 28 Januari 2011

IMPIAN SUCI



Jam dinding menujukkan pukul 05.00, menandakan pagi hari telah datang dan dihiasi suara kicauan burung yang merdu. Suci, gadis desa yang manis, tersenyum menyambut datangnya pagi.   Ia bergegas untuk mandi dan bersiap-siap tuk berangkat ke kampusnya. Ia tak lupa berpamitan dengan ibunya. Ia dengan semangat berjalan menuju halte bus. Suci yang mengambil jurusan Ekonomi  dan duduk di Semester 3, bercita-cita ingin menjadi sarjana ekonomi. Meskipun, Ia sadar kondisi keluarganya yang sederhana, tetapi Ia dengan rasa optimis , bersemangat tuk kuliah sembari terus mencari beasiswa. 

Beruntung Ia dikelilingi teman-teman yang perhatian dan mendukungnya. Ia memiliki lima teman deket. Mereka adalah Lenni, Ayu, Bagus, Teti, dan Yudis. Mereka selalu kemana-mana, belajar bareng, dan kumpul-kumpul bareng. 

Teman-temanya membantu Suci berjualan pakaian, setelah pulang kuliah atau ketika  selingan mata kuliah. Suci tak malu berjualan pakaian demi membantu beban keuangan keluarganya. Ia bekerjasama dengan temannya untuk  bisinis pakaian ini. Kadangkala Ia menerima keuntungan yang banyak, tapi Ia juga pernah mengalami tidak lakunya dagangan.  Tak ada kata untuk menyerah dalam hidupnya.
Kehidupan sehari-hari Suci tak seperti teman-teman sebayanya, Ia justru membantu Ibunya untuk mengolah masakan untuk dijual pagi harinya. Suci mempunyai dua  adik. Adik pertamanya duduk di bangku 2 SMU, sedangkan yang paling kecil duduk di 3 SMP.  Waktunya, dihabiskan hanya untuk membantu orang tuanya dan mengerjakan tugas-tugas kuliah. 

Setiap malam,  Ia selalu mengkhayal kehidupan keluarganya menjadi lebih baik .  Iapun juga sering menuangkan cita-citanya di sebuah Diary yang kecil dan sederhana. Dalam hatinya, selalu terlintas doa agar   cita-citanya tercapai.  Salah satu cita-citanya, Ia mendapatkan beasiswa dan menjadi orang kaya sehingga orang tuanya tidak perlu bekerja keras untuk memikirkan kondisi keluarga. 

**
Enam bulan kemudian, Ia mendapatkan surat dari kampusnya yang menyatakan bahwa Ia mendapatkan beasiswa . Ia sangat terkejut usai membaca isi surat itu. Ia langsung mengabarkan berita gembira itu kepada orang tuanya. Ia tak menyangka, kalau dirinya berhasil mendapatkan beasiswa. Mengingat, syarat-syaratnya sangat sulit, salah satunya nilai IP selama kuliah diatas 3,50. Senyum dan haru terlihat dari wajah kedua orang tuanya.  Meskipun, Ia telah mendapatkan beasiswa, Ia tak terlena untuk menikmati beasiswa itu, Ia justru terpacu untuk cepat-cepat menyelesaikan studinya. Perjuangan Ia tak sia-sia, akhirnya Ia lulus dengan predikat caumllaude serta sarjana ekonomi yang lulus  tercepat. 

***
Setelah lulus, Ia menyadari kalau dirinya masih menghadapi pesaingan kerja. Ia terus mencari lowongan kerja dan akhirnya setelah tiga bulan, Ia mendapatkan panggilan dari sebuah Bank Swasta ternama di Jakarta. Ia sangat senang dan lega, akhirnya Ia mendapatkan pekerjaan dengan tawaran gaji  diatas lima juta.  Pihak bank tersebut menghargai prestasi yang diraihnya, makanya tak segan-segan menawarkan gaji diatas lima juta.  
Kehidupan perekonomian keluargnya berangsur membaik dan Ia berhasil menyekolahkan adik-adiknya hingga menjadi sarjana.  Empat tahun kemudian, Ia berani mengambil rumah di Jakarta, kedua orang tuanya dan dua adiknya diajak ke rumah barunya. Tak lama kemudian, Ia bertemu dengan seorang Pria yang cukup matang dalam segi kepribadian dan perekonomiannya dan akhirnya mereka menikah. Ia menuangkan rasa syukurnya dalam buku diarnya yang setia menemaninya sejak Ia kuliah.  

Jumat, 21 Januari 2011

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA ALAM

Tahun 2010, merupakan tahun yang kelabu bagi negara -negara di dunia. Seperti pemberitaan di media, banyak kejadian bencana alam yang menimpa kawasan Asia Tenggara, Eropa,  dan Australia yang tentunya menyedot budget anggaran negara dengan jumlah yang tak sedikit.  Kita melihat ketidakramahan alam, seperti Letusan Gunung Berapi di Jawa Tengah, hujan salju di Australia, gelombang panas di Rusia, hujan salju di Australia.

Ancaman perubahan iklim dan kejadian bencana alam belum dapat menyadarkan para pemimpin di dunia. Padahal, hal ini harus mendapatkan perhatian yang lebih dari para pemangku kepentingan kerena bencana terjadi tanpa melihat waktu dan tempat.

Semua kejadian perubahan iklim dan bencana alam dapat memberikan dampak negatif bagi perekonomian suatu negara. Hal ini dapat terlihat dari indikasi yang terjadi, misalnya akibat terjadinya letusan Gunung Berapi, jalur maskapai penerbangan yang melewati wilayah Yogyakarta sempat ditutup, jalur transportasi tidak mampu digunakan untuk mendorong perekonomian dan perdagangan, tentunya dapat memperlabat sumber pendapatan, dan persoalan lain.   

Masalah perekonomian akibat perubahan iklim dan bencana alam juga terjadi diantara dua negara, yaitu negara maju dan negara berkembang. Masalah ini telah dibawa di pertemuan di Kopenhagen, dari pertemuan inilah dapat dilihat bahwa negara berkembang ingin terus mempercepat pertumbuhan ekonomi sampai dunia mampu menghasilkan hitungan ekonomi kompetitif terhadap alternatif pembangkit listrik berbasis batu bara. (Surat Kabar Harian Kompas).

Konferensi Cancun yang diselenggarakan di Meksiko Bulan November lalu belum dapat menghasilkan keputusan tentang kesepakatan untuk perubahan iklim diantara negara berkembang dengan negara kaya. Pada konferensi ini bersepakat untuk membahas penentuan langkah-langkah sederhana dalam mengurangi masalah perubahan iklim dan pemanasan global dengan memotong emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi, tetapi langkah ini sulit dicapai.   Selain itu, konferensi ini juga menghasilkan kesepakatan, yaitu: pemberian bantuan dana dari negara kaya kepada negara miskin.

Kesepakatan berkaitan dengan pemberian dana kepada negara miskin sebesar 100 miliar dollar AS untuk 2020 nanti, tujuannya melindungi hutan tropis dan transfer teknologi energi bersih.  (Surat Kabar Harian Kompas)











                                                                                                                                   

Kamis, 13 Januari 2011

KASIH TAK SAMPAI


Aku bernama Ratih, usia 25 tahun, bekerja di sebuah perusahaan x. Aku memiliki pengalaman yang indah disaat Aku duduk dibangku kuliah. Iya, masa kuliah merupakan  masa yang tak pernah Aku lupakan karena Aku bertemu dengan seseorang yang manis dan memiliki badan yang tak terlalu tinggi. Ia sangat sederhana, pintar, pendiam, dan sangat dewasa. Ia bernama Nn. Kita satu almamater di suatu Kota .
**
Suatu malam Nn main kerumah Aku. Sikapnya yang malu-malu kuncing membuat Aku salah tingkah. Ia bertemu dengan Ibu dan Keluargaku. Wajahnya sangat gugup dan sedikit bicara tak seperti biasanya ketika berbicara melalui telepon. Omongannya sungguh dewasa dan berbobot. Ia menceritakan keluarganya kepada Ibu dan Keluargaku.  Aku hanya bergumam dalam hati, “Ehm, anak ini lucu dan cerdas.   Tak terasa , hari semakin malam, Iapun berpamitan. Ada satu kata yang membuat Aku tersenyum “Kamu keluarga kecil Bahagia.”

Setelah pertemuan itu, Ia sering menghubungi Aku melalui telepon maupun sms.  Ia sering  mengirim Salam Manis buat Aku . Ia juga sering Missed Call tiap pukul 2 pagi. Katanya, membangunkan Aku untuk Shalat Malam. 

Suatu saat, Aku berani bertanya kepadanya, Apa arti salam darinya buat Aku.  Lucu Dia, malahan balik tanya “Mungkin salam sebagai Teman atau…?”. “Betul, 100 buat Mas Nn itu salam sebagai teman. Tak hanya itu, Aku juga bertanya “Kenapa Missed Call tiap  jam dua pagi?’. Ia malah menjawab, “Oh,…..Kamu terganggu, Ya sudah, saya berjanji gak akan missed call lagi.” Semenjak dari situlah Ia tak pernah lagi mengrim kata Salam Manis dan Missed call, tapi Ia tetap telepon dan sms. Bahkan, tiap hari ulang tahun Aku , Ia tak lupa untuk memberi ucapan selamat.  

Sikapku yang  jaim , cuek, dan tak peka, tak membuat Ia mundur, malah lebih sering hubungi Aku. Tahun telah berganti, Kita telah menjalin komunikasi selama 3 tahun, Ia pun telah lulus dari kuliahnya, Kami selisih lima tahun. Intensitas komunikasi kita semakin menurun, sebulan sekali Ia menghubungi Aku semenjak Ia sibuk mencari kerja dan Aku konsentrasi dengan tulisan-tulisan dan setumpuk teori  untuk pembuatan skripsi.
Setelah 3 tahun Kami tak pernah bertemu, pada sore hari di kampus Kami, Aku bertemu denganya tanpa sengaja, Kala itu, Aku dengan adikku.  Kami saling bertatap muka, bola mata kami saling bertemu, Kami ngobrol. Bodohnya Aku, menyudahi pembicaraan diantara kami.
***
Seperti biasanya Ia menghubungi Aku, tapi kali ini Ia menghubungiku untuk mengabarkan kalau Ia telah diterima kerja di sebuah perusahaan ternama. Ia pun menanyakan kabar skiripsiku. Ia berpamitan denganku dan berjanji akan main kerumah.   Ia sempat  berbicara dengan ku”Tolong Kamu peka dengan seseorang yang mendekati kamu, bukakan pintu hatimu, dek Ratih, jangan kayak saya yang malu untuk berbicara mengenai perasaan.”Aku hanya tertawa. Lagi-lagi bodohnya Aku.  Semenjak itu, Kami jarang komunikasi.
****
Satu tahun kemudian Aku lulus dan 6 bulan kemudian Aku diterima di suatu perusahaan di Jakarta, Aku memberi kabar gembira ini kepada Nn, dan Iapun langsung menghubungi Aku.
Tapi dibalik kebahagiaanku ini.  Ibuku mendadak meninggalkan Aku tuk selamanya. Aku kehilangan orang yang paling Aku sayangi. Tempat curhatku setiap saat. Hari-hari Aku sepi dan merasa Aku kehilangan sebagian Nyawaku. Temanku memberi kabar kepada Nn atas meninggalnya Ibuku. Ia terus menghubungi Aku, tapi aku tidak mengangkatnya. Iya, Aku merasa tak mempunyai gairah hidup.

Aku melewati hari-hariku di  Kota besar dengan wajah Ibu yang selalu ada dalam pikiranku. Aku harus berpura-puran dengan semua orang kantor, menutupi kesedihanku.
Saat hatiku sepi, Aku teringat dengan Nn, Aku memberanikan diri sms kepadanya setelah 6 bulan dari kepergiaan Ibuku.  Aku mengucapkan terima kasih dan meminta maaf tidak bisa berbicara saat Ibuku tiada.  Ia memberikan motivasi kepada Aku.
Aku semakin sibuk dengan kerjaanku dan masalah keluargaku, hingga Aku tak lagi menghubunginya. Setelah satu tahun kemudian Aku mengirim sms ke Dia. Ada yang aneh dengan kata-katanya. Aku hanya menebak-nebak. “Jangan-jangan Dia telah menikah?’. Tak berpikir panjang Aku menanyakan hal itu kepadanya, Iapun langsung menjawab ,”Ya, saya telah menikah.” Kalimat itu membuat Aku kaget, sedih, dan bahagia. Aneh memang kedengarannya. Aku sedih karena ketika Aku ingin menjalin komunikasi lagi dan mulai membuka hatiku, Ia telah memiliki orang lain. Aku bahagia karena Ia telah menemukan seseorang yang tepat. Aku berdoa semoga Dia bahagia dengan Istri dan Anaknya. 

Aku selalu ingat dengan apa yang Ia katakan kala itu, “Bukakan Hati Jika ada yang mendekati dan peka terhadap sikap seseorang karena tak semua orang berani mengutarakan perasaannya.


Minggu, 09 Januari 2011

Cihampelas Walk Hadirkan Sentuhan Alam


Ketika itu saya dan teman saya sedang mengunjungi kota Bandung untuk mengikuti pelatihan jurnalistik di salah satu Hotel ternama di Kota Kembang. Kami pun tak ingin menyia-nyiakan waktu untuk membeli pernak-pernik, mencicipi makanan khas Bandung, atau sekedar melancong ke pusat perbelanjaan selama di kota yang memberikan suasana dingin, tenang, dan modis ini.
            Salah satu tempat yang menarik perhatian kami, Cihampelas Walk yang terletak jauh dari Jalan Raya Cihampelas/ Sukajadi.. Warga Bandung sering menyebutnya CiWalk.  Bentuk jalan di sekitar lokasi itu naik-turun, layaknya berjalan di bukit. Kanan kirinya terdapat perpohonan dengan kursi santai serta berjejer restauran yang menyajikan aneka macam makanan.
            Kami sangat takjub melihat suasana malam selasa yang dingin, Senin (22/2) itu  dengan taburan cahaya sinar lampu. Mata kami tertuju pada tipografi area CiWalk yang jarang ditemui di Kota Jakarta.
“Wah, indah sekali, saya betah kalau disini,”ucap rekan saya dengan spontan. “Andaikan di Jakarta terdapat pusat perbelanjaan seperti ini,”lanjutnya. 
Ketika kami berjalan menyusuri area CiWalk, banyak remaja Bandung yang asyik nongkrong sambil ngobrol dan tertawa lepas. Mereka menjadikan CiWalk tidak hanya tempat untuk berbelanja, tetapi sekedar tempat gaul anak Bandung dan  rekreasi dengan sentuhan alam .
“Iya, mbak. Memang  CiWalk merupakan favorit para warga Bandung, khususnya remaja untuk sekedar tempat nongkrong,”ucap seorang pengunjung.
Sambil menatap dengan menganggukan kepala, kami pulang dengan rasa puas.  Anda penasaran dengan tempat ini, kunjungi saat Anda berlibur di Kota Kembang.









Senin, 03 Januari 2011

APA ITU GEMPA



Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil serta terdapat garis katulistiwa yang membujur dari Barat ke Timur dan melintang dari Utara ke Selatan. Pulau-pulau tersebut dikelilingi laut lepas, teluk, dan selat.  Situasi inilah yang dapat membawa fenomena alam berupa gempa bumi, perbedaan waktu, gravitasi, kemagnetan bumi, dan petir.

Bencana alam yang sering melanda wilayah Indonesia telah menimbulkan kerugian yang amat besar, baik jiwa, harta benda, dan terhambatnya kegiatan ekonomi serta kegiatan sosial masyarakat. Rentetan bencana yang terjadi harus menjadi peringatan bagi kita dalam mengelola dan memahami gejala-gejala alam.

Pada kejadian gempa bumi dan tsunami di Aceh, 26 Desember 2004 silam yang telah menelan korban lebih dari 200 ribu orang meninggal dari 11 negara yang tersapu gelombang tsunami. Di Provinsi Aceh Nangro Aceh Darrusalam Indoensia tercatat lebih dari 160.0000 orang meninggal dunia dan hilang.

Kejadian ini menyadarkan kita bahwa wilayah Indonesia memiliki tingkat kerawanan seismik yang tinggi dari Lepas Pantai Barat Sumatera kemudian ke Selatan Pulau Jawa lalu ke Nusa Tenggara dan berbelok ke Laut Banda yang merupakan wilayah pertemuan tiga lempengan dunia, yaitu Lempengan Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik, seperti yang diutarakan Kepala Bidang Informasi Dini Gempabumi dan Tsunami, Drs. Jaya Murjaya. M. Si. “Di wilayah Indonesia juga terdapat sesar/ patahan aktif, yaitu: sesar Kali Opak (P. Jawa), sesar Palu-Koro (P. Sulawesi), Sesar Gorontalo (P. Sulawesi), dan sesar Papua,”ungkap Jaya.  

Menurutnya,  sepanjang sejarah dari tahun 1629 hingga saat ini telah terdapat 110 peristiwa gempa bumi dan tsunami, 100 akibat gempa bumi tektonik, 9 kali akibat gempabumi vulkanik (gunung api), dan 1 kali akibat longsoran di bawah laut di Nusa Tenggara, 1979.

Sebagai informasi, dari beberapa pengertian gempa bumi, Jaya mengatakan bahwa gempabumi adalah penjalaran gelombang seismik dalam permukaan bumi. “Semua definisi pada umumnya sama karena gempa merupakan akibat suatu patahan lempengan kemudian bergetar dan menimbulkan energi yang menjalar,”tuturnya. Secara ilmu pasti gempa tidak dapat diprediksi kapan terjadinya, tetapi secara metode statistik, terdapat peramalan gempa tetapi pasti ada +/- yang masih besar. Jaya memberikan contoh, gempa yang magnitudnya 8 SR memiliki waktu peramalan gempa berikutnya, yaitu 200 tahun periode ulangnya, jika diambil plus minusnya 20 tahun, maka akan terjadi gempa 220 tahun atau 180 tahun lagi. ”Tentunya, ini memiliki range kesalahan yang masih tinggi,”ujarnya.

Jaya menambahkan meskipun gempa tidak dapat diprediksi kapan terjadinya, kita dapat mengetahui fenomena akan terjadinya gempa melalui berbagai tanda, yaitu: menganalisa gelombang S (Transversal) terhadap gelombang P (Longitudinal); mengamati adanya posok (gempa awal), misalnya sebelum Gempa terjadi di Yogyakarta, terdapat beberapa gempa-gempa kecil; mengamati mikro graviti atau perubahan gravitasi; mengamati adanya anomali magnet bumi; kelakuan binatang, contohnya ketika gempa di Haiti, China tahun 1976 pada musim salju, ular keluar dari lubang; adanya temperatur air tanah dalam.

Selanjutnya, Jaya menjelaskan  suatu gempabumi dapat menimbulkan tsunami apabila memenuhi empat syarat, yaitu: gempa terjadi di laut, memiliki magnitud diatas 7 SR, gempanya dangkal (kurang dari 6 km),  dan terdapat perubahan deformasi dasar laut secara vertikal. ”Kita wajib memberikan informasi kepada masyarakat kurang dari lima menit setelah gempa terjadi, tetapi kita membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menentukan perubahan deformasi dasar laut apakah vertikal atau horisontal,  ”ungkap Jaya.  Inilah yang menyebabkan adanya pernyataan ”POTENSI TSUNAMI.”

Peristiwa gempa bumi dan tsunami yang pernah terjadi mendorong Pemerintah Indonesia dengan bantuan beberapa negara, seperti Perancis, Jerman, Jepang, Amerika Serikat dan Badan PBB UNESCO mendirikan Sistem Peringatan Indonesia dini dan tsunami yang dinamakan Ina-TEWS yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 11 November 2008 lalu. ”Saat ini kita telah memiliki perangkat monitoring gelombang seismik berupa seismograph (160) dan strongmotion sesimograph (500). Sedangkan, untuk memonitor gelombang tsunami kita telah memiliki Buoy (DRAT, InaBuoy) sejumlah 25 dari BPPT dan Tide Gauge (90) dari Bakosurtanal. Sedangkan dalam memonitor deformasi dilengkapi dengan GPS (Global Positioning System ) dari Bakosultanal serta Image Satelit dari Lapan,”tutur Jaya.